Selasa, 17 Juli 2012

Seorang Pandai Besi yang Kebal Api

Seorang saleh meriwayatkan: Ketika aku pergi ke Mesir, di sana aku menemukan seorang pandai besi yang mengeluarkan besi dari api dengan tangannya serta membalikkan besi panas tersebut di atas landasan dengan tangannya juga, sementara dia tidak merasakan kesakitan! Kemudian aku berkata dalam hati, "Ini adalah seorang hamba Allah SWT yang saleh yang kebal api." Lalu aku mendekatinya seraya mengucapkan salam, kemudian dia menjawab salamku.

Kemudian aku bertanya kepadanya, "Wahai Tuanku, demi Yang menganugerahi kepadamu karamah ini, aku mohon doa kebaikan darimu."

Lalu, dia menangis dan berkata, "Demi Allah, wahai saudaraku, aku bukanlah seperti yang kamu sangka. Sesungguhnya pada masalah ini terdapat kisah yang aneh."

Aku berkata, "Apabila kamu tidak keberatan, aku mohon kepadamu menceritakan hal itu kepadaku."

Dia menjawab, "Baik... pada suatu hari aku duduk-duduk di toko ini, sementara aku adalah orang yang banyak bergaul. Tiba-tiba datanglah seorang wanita. Belum pernah aku melihat wanita secantik dia, kemudian dia berkata, 'Wahai saudaraku, apakah ada sedikit harta yang akan engkau sedekahkankepadaku dengan ikhlas lillahi ta'ala?' 

Ketika melihatnya aku tergoda dan menjawab, 'Maukah kamu pergi bersamaku ke rumah itu, kemudian aku akan memberikan kepadamu balasan secukupnya?' Dia memandang agak lama. Setelah itu, dia pergi dan aku tidak pernah melihatnya lagi dalam waktu yang lama. Kemudian dia datang lagi kepadaku dan berkata, 'Wahai saudara, keadaanku sudah memaksaku untuk menerima ajakan yang kamu tawarkan dulu'.

Kemudian aku menutup kedaiku dan pergi bersamanya ke rumahku. Sesampainya di rumah dia berkata kepadaku, 'Wahai Fulan, sungguh, aku mempunyai anak-anak yang masih kecil yang aku tinggalkan dalam keadaan lapar. Jika kamu mau, aku minta kamu memberiku sedikit uang yang akan aku berikan kepada mereka kemudian aku akan kembali lagi kepadamu'.

Kemudian aku memberinya uang beberapa dirham dengan syarat-syarat yang sudah disepakati. Dia pergi sebentar dan kembali lagi kepadaku. Maka, aku pun masuk bersamanya ke dalam rumah dan menutup semua pintu. Dia berkata, 'Mengapa kamu menutup pintu?'

Aku menjawab, 'Takut ketahuan manusia'.

Dia menjawab, 'Mengapa kamu tidak takut pada Tuhannya manusia?' 

Aku menjawab, 'Sesungguhnya Dia Maha Pengampun'.

Kemudian aku maju kepadanya. Aku memperhatikannya gemetar seperti pelepah pohon kurma yang ditiup angin kencang karena takut, sedangkan air matanya mengalir deras di kedua pipinya. Aku bertanya, 'Mengapa kamu gemetar dan menangis?'

Dia menjawab, 'Karena aku takut kepada Allah'.

Kemudian dia berkata lagi, 'Wahai Fulan, jika kamu meninggalkan aku, ikhlas karena Allah, aku akan menjamin dengan diriku bahwa Allah tidak akan mengazabmu dengan api, baik di dunia maupun di akhirat'. 
Setelah dia berkata seperti itu, aku merasakan kebenarannya. Lalu, aku memberikan semua uang yang ada padaku dengan berkata, 'Aku membiarkan kamu karena takut kepada Allah.'

Setelah dia pergi, aku merasa sangat mengantuk sehingga aku tertidur, dan dalam tidur aku melihat ada seorang wanita yang sangat cantik yang tidak pernah aku lihat. Sementara di atas kepalanya ada sebentuk mahkota yang terbuat dari yakut merah. Kemudian dia berkata, 'Semoga Allah membalas perbuatanmu dengan yang lebih baik'. Aku bertanya kepadanya, 'Siapakah kamu?' Dia menjawab, 'Aku adalah ibu anak-anak yang telah datang kepadamu, kemudian kamu membebaskannya karena takut kepada Allah. Semoga Allah tidak akan membakarmu baik di dunia maupun di akhirat. Kemudian aku terbangun dari tidur. Sejak peristiwa itu, api tidak lagi dapat membakarku dan aku berharap semoga hal ini juga dianugerahkan Allah kepadaku di akhirat.' "

Sungguh beruntunglah si pandai besi itu karena sesungguhnya Allah telah memberinya petunjuk dan keselamatan dari perbuatan zina. Zina adalah perbuatan buruk yang mengancam pelakunya pada azab dan penderitaan.

Allah SWT berfirman: "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (Q.S. Al-Isra : 32)

Allah tidak akan menyia-nyiakan orang-orang yang menghindari perbuatan keji dan memberikan mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar